Selasa, 05 Juni 2012

BIMBINGAN KONSELING PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL


BIMBINGAN KONSELING PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL
A.    Pendahuluan
Reformasi yang di gulirkan rakyat indonesia tahun 1998, telah memberikan harapan kehidupan yang lebih damai, harmonis makmur, beradab, terbangunya masyarakat madani (civil society). Angkanya harapan tersebut tidak kunjung terwujud,bahkan semakin pudar. Kita menyaksikan berbagai konflik, kerusuhan yang terus berlanjut dalam berbagai dimensi (politik, budaya, agama,dll),benar-benar telah mencabik rasa persaudaraan kemanusiaan, sersatuan dan toleransi.
B.     Masyarakat multikultural
1.      konsep pluralisme dan multikulturalisme
dewasa ini istilah pluralisme dan multikulturalisme sering di perbincangkan dalam masyarakat.
Kedua istilah tersebut sering kali dikaitkanatau disepadankan (Barry dkk,1999:569), meski ada yang membedakan.Nur Zein Hae dkk (2000) menyebut pluralisme menitikberatkan keragaman dunia manusia pada tingkat individual, sedang multikulturalisme menekankan keragaman dunia manusia pada tingkat puak, kaum, golongan. Dalam multikulturalisme  etnisitas terkesan dititikberatkan, oleh karena itu sering kali multikulturalisme dopandang rasialis.
Multikulturalisme menunjukan pengakuan adanya keragaman budaya dalam hidup bersama. Keragaman tersebuat dapat berupa keragaman etnik, golong, faham, aliaran, agama dan sebagainya. Huntington (2000:4) menyebut agama sebagai inti peradaban, dan peradaban sebagai etnis dari kebudayaan. Multikulturalisme adalah suatu sikap, faham, kebijakan yang mengakui dan menghargai adanya keragaman budaya dan memungkinkan keragaman tersebut berkembang/lestari. Berry dkk (1999:569) menyebut  masyarakat multikultural adalah “,asyarakat majemuk (populasi pada umumnya, berbagai kelolmpok yang berakulturasi dan pemerintah) yang menghargai pluralisme dan memungkunkan keberagaman tetap lestari. Oleh krena itu masayrakat multikulturalisme adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok, budaya, yang hidup bersama, berdampingan, berinteraksi, saling menghormati. Sebaliknya masyarakat multikultural adalah masyarakat monokultural, yaitu masyarakat yang hanya terdiri dan menghendaki adanya satu kelompok/budaya, dan menolak keberadaan dan interaksi dengan budaya lain yang berbeda.

2.      Karakteristik masyarat multikultural
Umumnya msayarakat yang hidup dalam suatu wilayah negara tidak hanya terdiri dai  satu tradisibudaya tunggal (monokultural), tetapi terdiri dari sejumlah kelompok budaya, berinteraksi dengan berbagaicara dalam suatu kerangka kerja nasionalyang lebih luas.
Masyarakat multikultural muncul akibat berbagai peristiwa sejarah.termasuk kolonisme ( satu budaya oleh budaya lain, negara satu oleh negara lain,dsb), pembentukan bangsa ( dengan menempatkan batas-batas sekitar jumlah kelompok budaya yang beragam), proses percampuran budaya, peristiwa migrasi dalam segala bentuknya, perdagangan, kemajuan teknologi terutama komunikasi.
Keragaman budaya dalam masyarakat dapat ditinjau dari berbagai aspek,Ivey, Ivey dan Simek (1993) mengemukakan dimensi-dimensi multikultural yaitu :
a.       Dimensi tempat (locus) yaitu kebudayaan di bedakan dalam budaya individu, keluarga, kelompok, masyarakat di suatu wilayah,dan negara.
b.      Dimensi multicultural assue,terdiri dari budaya bahasa, jenis kelamin, etnik,  agama, orientasi afikasi, usia, masalah fisik, situasi sosial-ekonomi, dan trauma.
c.       Dimensi level of cultural identity development mencakup multiperspective internation reflectin/redifinition naming/resistence,acceptance.
3.      Hidup dalam masyarakat multikultural
Dalam pergaulan antar budaya,di jumpai berbagai sikap yang berkaitan dengan budaya. Budi Munawar Rahman (2001:176) mengemukakan tiga sikap dalam beragam, yaitu sikap ekseklusif, inklusif, dan  paralisme. Sikap ekseklusif dalam budaya berarti orang menutup diri dalam budayan sediri, mereka merasa bahwa budayanya sendiri yang terbaik, dan menganggap remeh budaya orang lain , sehingga muncul sikap chauvinistik. Sikap inklusif dalam budaya memandang bawa setiap budaya memiliki nilai-nilai yang berbeda, setiap budaya memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga antar budaya saling melengkapi. Sikap paralelisme memandang antar budaya ada kesamaan/kesejalan, semua menuju terpenuhinya kebutuhan manusia.
Sikap negatif terhadap keragaman budaya dikemukakan oleh paul Ngganggun (2000) yaitu :
a.       Sikap solidaritas buta menunjukan sikap yang menganggap budayanya paling baik, sehingga mereka membela budayanya dengan cara apapun.
b.      Sikap thnosentrisme adalah suikap yang mengutamakan kelompoknya sendiri.
c.       Sikap partikulasi yaitu sikap yang membuat seseorang selalu mengutamakan orang-orang yang memiliki hubungan partikural atau hubungan khusus.
d.      Sikap ekseklusif yaitu sikap yang memisahkan diri dari orang atau kelompok budaya lain.
Menurut Berry (1999), dalam melakukan kontak atau komunikasi antar budaya akan melahirkan berbagai gejala akulturasi, seperti asimilasi, integrasi, separasi dan marginalisasi.
Beberapa tahap politik identitas, yaitu :
a.       Princium identities (prinsip kontradiksi),yaitu setiap orang dalam kelompok budaya memiliki kesadaran, pola pikir dan perilaku yang sama berdasarkan kaidah,adat, kultur atau agama yang mereka percayai.
b.      Principium contradiction (prinsip kontradiksi),setelah terbentuknya identits budaya kelompok mulai terlihat perbedaan-perbedaan dengan kelompok lain, mereka mulai membedakan mana budaya kita dan mana budaya mereka.
c.       Princpium exclusitertii (prinsip penyingkiran) karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada mereka anggap sebagai penyimpangan dari identitas kultikultural, mereka lambat laut laut akan berkembang penyingkiran terhadap etnis budaya lain yang dianggap menodai kemurnian budayanya.
Yuswono Sudarsono (1999) mengemukakan lima prinsip dasar tolerasnsi yaitu :
1.      Proses pemahaman sejarah dan kebudayaan tiap kelompok.
2.      Sikap dalam perbedaan ciri-ciri khas.
3.      Pemanfaatan perbedaan ciri khusus untuk memeperkokoh rasa kebangsaan.
4.      Upaya membangun kepercayaan antara anggota masyarakat.
5.      Upaya menetapkan keadilan sosial.
Tilaar (1999:160) mengemukakan prinsip-prinsip piagam Madinah yang dikutip Sukadi, yaitu :
a.       Prinsip kebebasan beragama
b.      Prinsip persaudaraan seagama
c.       Prinsip kesatuan politik dalam meraih cita-cit bersama
d.      Prinsip saling membantu
e.       Prinsip persamaan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara.
f.       Prinsip persamaan didepan hukum bagi setiap warga negara
g.      Prinsip penegaan hukum demi tegaknya keadilan dan kebenaran tanpa pandang bulu
h.      Prinsip pemberlakuan hukum adat yang tetap berpedoman pada keadilan dan kebenaran.
i.        Prinsip perdamaian dan kedamaian.
j.        Prinsip pengakuan hak atas setiap individu.


4.      Problem masyarakat multikultural
Diantara masalah yang sering muncul adalah masalah hubungan antara anggota pendukung budaya. Berry dkk (1999) mengemukakan bahwa adanya kontak antara budaya sering muncul adanya setres akulturasi.disamping itu dalam masyarakat multikultural sering dijumpai sikap diskriminasi rasial, yang berarti “segala bentuk pembedaan,pengecualian, pembatasan atau pilihanyang berdasarkan ras, warna kulit, keturunan atau asal negara atau bangsa yang memiliki tujuan atau pengaruh menghilangkan atau merusak pengakuan, kesenangan atau pelaksanaan, pada dasar persamaan, hak asasi manusia dan kebebasan yang hakiki di bidang politik, ekonomi,sosial, budaya dan buidang lain dari kehidupan masyarakat” (Dycki Lopulalan dan Benyamin Tahun,2000:9).
Konflik dalam masyarakat yang multikultural dapat berupa :
a.       Konflik data,yang terjadi karena orang kekurangan atau salah mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang bijak.
b.      Konflik kepentingan, yaitu terjadi karena perbedaan kepentingan.
c.       Konflik hubungan antara manusia, yaitu adanya emosi-emosi yang yang kuat, salah peresepsi, streotipe, salah komunikasi dan sebagainya.
d.      Konflik nilai, adanya sistem kepercayaan yang tidak bersesuaian.
e.       Konfik setruktural, adanya kepentingan untuk mendapatkan akses dan kontrol terhadap sumber daya.
Tahap konflik dalam masyarakat multikultural dapat berlangsung dari bentuk yang paling sederhana sampai yang paling tinggi  . tahapan tersebut adalah :
a.       Konflik tersembunyi(laten) yaitu munculnya tekanan-tekanan yang samar dan tidak sepenuhnya berkembang.
b.      Konflik mencuat (emerging) yaitu pihak-pihak yang terlibat sudah teridentifikasi.
c.       Konflik terbuka (manifes) yaitu pihak-pihak yang berselisih secara aktif terlibat dalam perselisihan yang terjadi.
d.      Konflik eskalasif yaitu konflik yang telah mencuat, baik dari segi kualitas ataupun kuan titas.
Beberapa perilaku konflik dalam masyarakat multikultural antara lain:
a.       Peresepsi pengotak-kotakan,baik segi budaya,ekonomi,politik,geografi dan sebagainya.
b.      Streotip,yaitu memberikan label, cap,penilaian terhadap orang dari kelompok lain yang umunya negatif, dalam rangka merendahkan diri.
c.       Demonsiasi (penjelek-jelekan) yaitu menjelek-jelekan lawan, sehingga terbangun cerita negatif.
d.      Ancaman, yaitu baik secara lisan, fisik ekonomi dan kelompok lain.
e.       Pemaksaan
f.       Mobilitas sumberdaya manusia , yaitu menggalang massa dengan cepat dan solid.
g.      Citra cermn, setiap pihak yang berkonflik selalu melihat dirinya sendiri dengan ukuran-ukuran sendiri, tanpa melihat cara pandang orang lain.
h.      Pengakuan citra sendiri, yaitu menegaskan bahwa dirinya/kelompoknya adalah musuh kelompok lain.


Bandura yang di kutip oleh Abu Ahmadi (1991:282-283) mengemukakan cara-cara pemecahan konflik, yaitu :
a.       Eliminasi,yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
b.      Subjugation atau domination yaitu oihak yang memiliki kekuatan besar dapat memaksakan pihak lain untuk mengikuti.
c.       Majority rule yaitu suara suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
d.      Minority concent yaitu kelompok mayoritas menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan secara suka rela.
e.       compromise  yaitu kelompok yang berkonflik berusaha mencari jalan tengah.
f.       Intregation artinya pendapatan-pendapatan yang bertantangan diskusikan.

3 komentar:

  1. Anu....
    Daftar pustaka nya donk mas
    qlo bisa ditambahkan

    BalasHapus
  2. How to Make Money with Bitcoin - WorkPaper Money
    If งานออนไลน์ you are interested in 인카지노 learning how to make money with bitcoin, the number one betting tips is to have a read. 메리트 카지노 쿠폰 This guide covers the basics.

    BalasHapus
  3. Best Casino Near DC | Oklahoma Casino Guide
    If you are looking 토토 라이브 스코어 for the best casino in Oklahoma, 토토 사이트 목록 Oklahoma 토토 사이트 도메인 is the bet365 place to start. You can also check out the casino, 배팅 사이트 hotels and other

    BalasHapus